Teater tradisional kaya akan
nilai-nilai budaya yang dapat menggambarkan tata cara kehidupan serta adat
istiadat yang berlaku bagi bangsa Indonesia di masa lampau. Menyimpan kekayaan
nilai yang mencerminkan identitas suatu bangsa. Setidaknya mempunyai nilai
budaya etnik yang menggambarkan identitas daerahnya. Teater tradisional dan
teater “modern” dapat dikaji, dilihat dan terasa perbedaan tersebut pada esensi
tradisi dan gaya penyajian yang disajikan. Pada teater tradisional memanfaatkan
berbagai (multi) media ekspresi yang terpadu. Cara menyajikan tidak hanya
dengan laku dan dialog, tetapi dirangkum dengan gerak yang ekpresif dan
disertai iringan music yang terpadu. Penyajian ditekankan tidak hanya dengan “oral”
tetapi ditekankan juga pada ekspresi gerak yang selalu diiringi musik yang
terpadu. Teater tradisional bagi bangsa Indonesia merupakan warisan budaya
bangsa, merupakan sumber, akar dari bentuk teater yang lahir sesudahnya. Teater
non-tradisi pertama bertolak dari naskah lakon, media ekspresi yang utama
ditekankan pada laku dan dialog, disertai teknis pendukung yang memadai.
Penyajian ditekankan pada “oral”. Mengacu pada konsep teater barat, yaitu
konsep “teknis pementasannya” dituangkan dalam teknik pemeranan yang diarahkan
oleh konsep penyutradaraan, disusun diatas panggung dalam wujud visual dengan
penataan artistik. Menjadi idaman bersama bahwa pada suatu saat nanti (sekarang
dalam proses), akan lahir teater Indonesia yang dapat mencerminkan identitas
budaya bangsa yang bersumber dari kebhinekaan budaya yang dimilki dan berakar
dari teater tradisional. (bs/blk/js/ziz)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar