Selasa, 15 Oktober 2013

Kampoeng Agrowisata Pesanggrahan



Pada tanggal 25 Oktober 2009, RW 06 diresmikan oleh Walikota Jakarta Selatan menjadi Kampoeng Agrowisata Pesanggrahan. Berkat prakarsa Thamrin yang beralamat di Jl. Merpati RT. 01/06, Kel. Pesanggrahan, Kec. Pesanggrahan, Jaksel, Telp. 085880481352 dan restu dari H. Alimin Budiharjo Ketua RW. 06 dengan didukung oleh Lurah, Camat, Dekel, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda dan Masyarakat Kel. Pesanggrahan lainnya. Kawasan RW. 06 bukan real-estate, bukan pula kompleks instansi tertentu, melainkan perumahan yang penduduknya berasal dari berbagai kalangan dengan keadaan sosial yang beragam. Ada yang pensiunan PNS berbagai departemen mulai dari staf sampai pejabat tinggi, kemudian banyak pegawai swasta dan wirausaha, profesional (dokter, konsultan, tukang urut, guru ngaji), pedagang (dari tukang bakso sampai juragan batik), dll. Suasana di sini memang masih seperti di perkampungan yang teduh dan sejuk. Walaupun suasananya perkampungan, terasa nyaman tinggal di sini. Banyak pepohonan, tenang dan sejuk. Kalau pagi sering sekali terdengar kicauan burung, bahkan terkadang siang sampai sore hari juga masih terdengar. Bahkan begitu keluar kamar, dari teras rumah yang terlihat adalah pepohonan. Dan yang jelas bahwa hampir setiap rumah di RW. 06 memiliki minimal 1 pohon, dimana banyak tanaman termasuk pohon buah dan di banyak lokasi terdapat lubang biopori. Masyarakatnya juga aktif, berbagai kegiatan seperti senam setiap minggu pagi, paguyuban pensiunan (yang sering main kroncong), pengajian, marawis ibu-ibu, santunan anak yatim, posyandu, arisan, silat untuk anak dan remaja. Warga Jakarta yang tinggal di kompleks tanpa halaman dan pepohonan bisa sejenak melihat rumah yang banyak hijau di RW. 06. Selain itu, rupanya ada juga tempat jajanan untuk mengisi perut dan menghilangkan rasa haus, ada pecel lele, ayam/bebek goreng, soto ayam, bakso, siomay batagor, sate tegal dan masakan manado, kemudian ada juga bakery dan martabak serta macam-macam es yang segar. Di sana, pengunjung bisa bersantai di kafe jamu dengan nuansa tradisional sambil melihat kebun apotek hidup. Konon tanaman jamu di sini berjumlah lebih dari 100 jenis. Semua jenis tanaman obat tersebut diracik oleh warga RW. 06. Diharapkan kegiatan ini bisa berlanjut dengan baik dan menghasilkan lebih banyak lagi kawasan hijau yang tidak hanya hijau tetapi juga bersih dan bermanfaat, tentunya perlu adanya campur tangan pihak terkait untuk kelangsungan ruang terbuka hijau. (ziz)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar