Rabu, 16 Oktober 2013

Improvisasi Modal Dasar Panjak Topeng Blantek



Alunan dzikir dan tetabuhan rebana menggema serta tiga buah sundung sebagai pembatas dan obor pengontrol alur, pertanda topeng blantek siap disuguhkan kepada para penikmat pada suatu acara dipinggir setubabakan. Tanpa basa-basi muncul Si Jantuk pembuka lakon dengan vokal yang lantang dan jelas diiringi tetabuhan rebana, sangat enerjik menceritakan kisah yang akan dimainkan dengan lakon berjudul “Juragan Baud”. Kesan yang tertangkap di dalam pertunjukan tersebut adalah kekuatan “panjak” yang sarat pengalaman dalam melakonkan peran teater tradisional Betawi “topeng blantek”. Dimana kekuatan improvisasi terasa sangat kental dan menjadi modal dasar yang dimiliki setiap “panjak” dalam penokohan sebuah cerita lakon topeng blantek. Melangkah dari sebuah cerita lakon sederhana yang dikemas secara apik dan menarik. Konflik dibangun pada alur dan plot cerita lakon benar-benar menggugah selera para penikmat untuk turut serta dalam pertunjukan yang sedang berlangsung. Demikianlah cirri khas pertunjukan teater tradisional Betawi topeng blantek, sehingga pesan dan kesan berjalan menembus ruang dan waktu, sehingga begitu menyatu dan akrab antara panjak dan penikmat. (ziz)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar