Selasa, 15 Oktober 2013

Pertunjukan Topeng di Wilayah Budaya Betawi



Dalam seni pertunjukan rakyat topeng atau kedok adalah alat penutup seluruh atau sebagian muka untuk merubah penampilan pelaku, agar dapat dianggap sesuai dengan yang diperankan. Alat perubah penampilan yang menutup sebagian atau seluruh tubuh biasa disebut barong atau barongan, seperti ondel-ondel diwilayah budaya Betawi, badawang di Priangan, barongan buncis di Jawa Tengah dan barong landing di Bali. Rupanya pertunjukan topeng di wilayah budaya Betawi sudah biasa diselenggarakan pada masa sebelum Agama Islam tersebar. Hal itu terbukti dari informasi yang terdapat dalam naskah Sanghiyang Kanda(ng) Karesian bertitimangsa 1440 Saka atau 1518 Masehi. Naskah tersebut ditemukan di Kebantenan, sekarang termasuk Kelurahan Jatiasih, Bekasi. Data tertulis kemudian tentang keberadaan pertunjukan topeng di wilayah budaya Betawi adalah karya Hardouin dan Ritter yang terbit pada 1854 di Leiden, Negeri Belanda. Deskripsi tentang pertunjukan topeng pada awal abad 19, jadi kurang lebih 2 abad yang lalu, sebagaimana dikemukakan dalam buku tersebut, tidak jauh berbeda dengan yang biasa kita lihat dewasa ini. Pada babak lipet gandes, contohnya, baik busana maupun konvensi penampilannya tampak sama, kecuali tutup kepala ronggengnya berbentuk tekes seperti topeng Cirebon, serta bodornya mengenakan kedok Pentul. Perbedaan lainnya adalah dalam membawakan cerita atau lakon, para pelakunya juga mengenakan topeng, sesuai dengan tokoh yang diperankan. Contohnya, untuk memerankan seorang Belanda, pelakunya mengenakan topeng bapang berhidung panjang. Mungkin karena para pelakunya mengenakan topeng itulah, maka teater jenis ini dahulu disebut pertunjukan topeng, yang berlanjut sampai dewasa ini, walaupun sekarang dalam perkembangannya tidak lagi seperti masa-masa lalu. Sebagaimana kita ketahui pada masa kini hanya pemeran Bapak Jantuk dan penari yang menarikan tari topeng tiga yang tampil bertopeng. Tari topeng tiga, juga biasa disebut tari kedok tiga atau disingkat menjadi tari topeng tunggal. Penarinya tampil dengan berturut-turut mengenakan kedok Panji, Samba dan Kelana atau Jingga. Kedok Panji berwarna putih, bentuk matanya liyepan, setengah tertutup. Samba berwarna kemerah-merahan dengan bentuk mata lanyapan, lebih terbuka disbanding liyepan. Kelana atau Jingga berwarna merah tua, bentuk matanya delengan, melotot.  (rr/blk/js/ziz)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar