Bang Pauzi yang beralamat di
Jl. H. Syatirih RT. 002 RW. 03, No. 88, Kel. Ulujami, Kec. Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Telp.
081283368411 mengemukakan bahwa Topeng Pesanggrahan adalah sebuah wadah kreasi
pemuda dalam mengekpresikan karya arsitektur Betawi (topeng betawi, boneka
ondel-ondel duduk/jalan, tehyan, miniatur ondel-ondel, miniatur rumah Betawi,
parsel, dll) berdiri sejak tahun 2005 di Jl. H. Syatirih RT. 002 RW. 03 No. 88,
Kel. Ulujami, Kec. Pesanggrahan, Jakarta Selatan oleh para pemuda pecinta seni
artsitektur Betawi. “Topeng Pesanggrahan terus berusaha untuk menciptakan inovasi-inovasi
baru dalam berkarya, melalui wadah diskusi rutin setiap minggunya terciptalah
beberapa karya inovasi arsitektur Betawi dengan memanfaatkan kembali barang
yang tidak terpakai seperti : kardus, koran, bambu, kayu, triplek, sterefom
sebagai bahan dasar sebuah karya.” Ungkapnya. Menurutnya, jenis-jenis kerajinan
yang dibuat adalah : 1. Topeng terbuat dari kardus bekas. Alat yang dibutuhkan
: gunting, blender, karton, kardus, sagu, cat. Pembuatan topeng ini diawali
dengan mempersiapkan cetakan topeng yang terbuat dari karton, selanjutnya
siapkan beberapa kardus bekas dipotong kecil-kecil dan diblender selanjutnya
potongan kardus yang telah diblender ditempelkan dengan menggunakan lem sagu
yang telah dimasak sambil ditekan menyesuaikan tekstur muka cetakan topeng yang
telah dibuat, setelah itu baru dijemur sampai kering. Setelah kering dilakukan
pengecatan. 2. Boneka ondel-ondel terbuat dari bambu dan sterefom. Alat yang
dibutuhkan : bambu, sterefom, kayu, triplek, gergaji, martil, paku, amplas,
pisau carter, semen putih, cat, koran, ijuk, bahan saten kiloan. Diawali dengan
membuat rangka kepala dengan triplek dengan dimasukkan sedikit potongan
sterefom yang dibentuk, selanjutnya membuat rangka badan dengan bambu dan
diselipkan potongan sterefom sampai padat agar berbentuk badan ideal. Kemudian
membuat rangka kaki dari bamboo yang di tekuk sedikit. Setelah itu, kita mulai
dengan penyemenan kepala hingga merata dan dikeringkan. Selanjutnya kita jahit bahan dengan ukuran
ondel-ondel yang telah jadi. “Walau bagaimanapun dalam berkarya kami masih
penuh dengan keterbatasan, perlu kepanjangan tangan berbagai pihak yang turut
menunjang karya-karya seni arsitektur Betawi kedepan.” imbuhnya. (ziz)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar