Selasa, 15 Oktober 2013

Pentingnya Penata Busana Dalam Mendukung Sebuah Pertunjukan



Pada setiap pagelaran seni , pementasan teater, film dan sebagainya kata penata busana sering terdengar. Namun kadang sering tak terpedulikan akan pentingnya penata busana dalam mendukung sebuah pertunjukan agar terlihat sempurna. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan atau sosialisasi bahwa apresiasi seni meliputi banyak ragam dan aspeknya. Umumnya hanya diperkenalkan kesenian yang diantaranya seni tari, music dan menggambar. Tentunya ini menjadi tanggung jawab bersama untuk memperkenalkan kepada generasi muda tentang banyak hal yang diketahui dan dipelajari dalam berkesenian, khususnya dalam hal ilmu menata busana panggung/teater. Tata busana adalah hasil sebuah kreasi seorang perancang dalam menata busana yang diinginkan si pemakainya. Baik untuk diri sendiri ataupun untuk orang lain sesuai kebutuhan. Desain tata busana dibuat untuk keperluan, a. peragaan busana/fashion, b. panggung, c. televisi, d. film. Dan tentang tata busana untuk teater yang harus dipersiapkan adalah pertama-tama tentu harus bertemu dengan banyak pihak yang akan terlibat dalam rencana pertunjukan teater tersebut. Dari pertemuan tersebut, tentunya ada banyak hal atau rencana yang harus disepakati bersama dengan berbagai pihak seperti, produser, penulis naskah, sutradara, piñata artistik (perias wajah, piñata busana, koreografer, set dekor, set lampu) untuk menyatukan konsep sebuah pertunjukan teater tersebut. Hal ini sangat diperlukan karena menyamakan visi dalam kerja kolektif harus saling mendukung didalamnya. Tanpa itu, maka tidak akan tercipta sebuah karya yang harmoni dan bisa dinikmati penonton. Penata busana “wajib” bisa memaknai cerita (karakter tokoh, sejarah asal muasal, hubungan social dan phisikologinya). Hal ini tentu akan sangat membantu dalam menentukan sebuah konsep gambar. Dari konsep tersebut, maka akan mudah mendapatkan inspirasi sebuah desain gambar yang akan diajukan kepada sang sutradara. Penata busana harus memperhatikan, a. orientasi cerita dalam naskah, b. komposisi warna, c. pilihan bentuk. Dalam tata busana dikenal, tata busana korektif, tata busana karakter dan tata busana fantasi. Asal muasal tata busana tidak terlepas dari tiga aspek yaitu, antropologi, sosiologi dan phisikologi. Hasil akhir sangatlah penting, tapi jauh lebih penting proses sejak perencanaan. Penata busana panggung hendaknya segala sesuatu yang akan dikerjakan perlu persiapan dari diskusi dengan semua yang akan terlibat, terutama kepada : sutradara, piñata artistic, perias wajah dan koreografer. Hal ini akan memudahkan didalam mencipta sebuah karya yang baik. (rao/blk/js/ziz)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar